Setelah kenaikan harga BBM yang dibarengi dengan kenaikan drastis harga beras pada awal Maret lalu, Presiden Joko Widodo tidak hentinya memberikan “hadiah” untuk rakyat Indonesia. Mulai 1 April 2015, tarif listrik untuk dua golongan rumah tangga, yakni R1 daya 1.300 VA dan 2.200 VA akan naik, subsidi dicabut.
"Iya akhir April naik tarif listriknya," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman di Jakarta, Kamis (5/3), dilansir merdeka.com.
Namun Jarman enggan membeberkan besaran kenaikan tarif listrik untuk rumah tangga. Dikatakannya, besaran tarif tersebut wewenang PT PLN (Persero). "Masih dalam hitungan angka kenaikannya," jelas dia.
Seperti yang dilansir dalam detik.com gas elpiji 12 kg yang sudah naik menjadi Rp 134.000, harga eceran beras rata-rata Rp 20.000 per liter, Bahan Bakar Minyak (BBM) premium naik menjadi Rp 6.900 per liter, nilai tukar dolar AS yang melambung hingga Rp 13.000. Kini
Perencanaan Keuangan Aidil Akbar mengatakan dengan adanya kenaikan biaya hidup secara serentak ini, masyarakat harus lebih pintar lagi dalam mengatur keuangan.
Kinerja Presiden Jokowi sangat disegani oleh negara lain, namun mendapat kecaman dari rakyatnya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari situs twitter hesteg #JokowiKita.X